Potensi Besar Blue Economy Indonesia: Masa Depan Pangan Laut Dunia
Novel Laut Bercerita karya Leila S Chudori menginspirasi perbincangan tentang potensi besar laut Indonesia sebagai solusi krisis pangan masa depan. Dengan penduduk dunia diproyeksikan mencapai 10 miliar jiwa pada 2050 dan perubahan iklim mengancam pertanian darat, laut menjadi frontier baru produksi pangan berkelanjutan.
Potensi Laut Indonesia yang Masih Terpendam
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa laut menyimpan potensi luar biasa sebagai penyangga pangan dunia. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan lebih dari 2.500 spesies biota laut dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, dengan efisiensi konversi 1,3-1,8 kali lebih baik daripada ternak darat.
UNDP mengakui kekayaan laut Nusantara dengan 8.500 spesies ikan dan 950 biota terumbu karang yang dapat menyumbang 54% kebutuhan protein nasional dan 10% kebutuhan perikanan global. Namun, produksi budidaya perikanan Indonesia baru mencapai 6,4 juta ton per tahun, jauh di bawah potensi lestari 100 juta ton.
Strategi Pengembangan Blue Economy KKP
Konsep blue economy yang diusung KKP menekankan keseimbangan antara kesehatan ekosistem, kesejahteraan masyarakat, dan keberlanjutan ekonomi. Lima program utama yang dijalankan meliputi:
Artikel Terkait
Kampung Kerbau Bulak Pepe: Di Ngawi, Tradisi dan Alam Menyatu dalam Ritme Desa
Dari Denda Rp6,6 Triliun, Prabowo: Bisa Bangun 100.000 Rumah untuk Korban Bencana
Catatan BPS: Pariwisata dan Transportasi Indonesia Melaju Kencang di 2025
Prabowo Beri Sinyal Keras: Penertiban Hutan Baru Dimulai, Denda Bisa Ratusan Triliun