Kereta angkutan hasil bumi untuk Jawa Barat akan didesain khusus tanpa sistem pendingin (AC). Desain ini menyesuaikan dengan kebutuhan pengangkutan hewan ternak dan hasil pertanian yang tidak memerlukan suhu terkontrol.
"Presiden juga menyarankan agar kereta angkutan semacam ini tidak menggunakan AC karena dapat membahayakan hewan ternak seperti ayam atau domba," tambah Bobby.
Integrasi dengan Stasiun Penggilingan Beras
Dedi Mulyadi juga mengusulkan integrasi jalur angkutan hasil bumi dengan stasiun-stasiun penggilingan beras di sepanjang lintasan Cirebon hingga Jakarta. Konsep ini memungkinkan hasil panen langsung diproses dan diangkut ke pasar tujuan.
"Bayangkan kalau di dekat stasiun-stasiun seperti Subang, Indramayu, atau Cirebon dibuat penggilingan beras dekat stasiun, hasilnya bisa langsung naik kereta menuju Jakarta," papar Dedi.
Komitmen dan Langkah Selanjutnya
Direktur Utama KAI menyetujui gagasan tersebut dan berkomitmen untuk menindaklanjutinya dengan kerja sama formal melalui Memorandum of Understanding (MOU) untuk program angkutan distribusi barang.
Sebagai langkah awal, KAI akan meluncurkan Kereta Wisata Cianjur-Sukabumi pada Desember mendatang sebagai bagian dari revitalisasi jalur kereta di wilayah selatan Jawa Barat.
Artikel Terkait
Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta Beroperasi Penuh 12 November 2025, Kapasitas Tembus 10 Juta
Jatim Raih Nusantaraya Award 2025, Ekonomi Kreatif Tumbuh & Ekspor Tembus USD 12,8 Miliar
Pesta Rakyat Hillary Brigitta Lasut di Manado Sukses Meriah, AHY Hadir dan Kagum
Blue Economy Indonesia: Solusi Pangan Laut Dunia 2050