Ivan Krasiukov, 7 Tahun, Pecahkan Rekor Dunia sebagai Pendaki Termuda di Everest Base Camp dan Annapurna Circuit

- Sabtu, 08 November 2025 | 10:54 WIB
Ivan Krasiukov, 7 Tahun, Pecahkan Rekor Dunia sebagai Pendaki Termuda di Everest Base Camp dan Annapurna Circuit
Ivan Krasiukov, bocah tujuh tahun asal Dubai, telah memecahkan rekor dunia sebagai pendaki termuda yang menaklukkan dua jalur legendaris di Himalaya, Everest Base Camp dan Annapurna Circuit, dalam waktu satu tahun. Prestasi fenomenal ini diakui secara resmi oleh Official World Record (OWR) Europe, menjadikannya inspirasi bagi generasi muda di dunia petualangan dan wisata ekstrem.

Pendakian Pertama ke Everest Base Camp di Usia 6 Tahun

Sebagai siswa kelas 2 di Bloom World Academy Dubai, Ivan pertama kali menaklukkan jalur Everest Base Camp sepanjang 130 kilometer pada April 2024. Saat itu usianya baru enam tahun. Dalam ekspedisi selama 12 hari, ia berhasil mencapai ketinggian 5.364 meter, sebuah pencapaian yang bahkan sering kali sulit bagi pendaki dewasa.

Menaklukkan Annapurna Circuit dan Thorong La Pass

Tidak berhenti di situ, setahun kemudian pada April 2025, Ivan kembali mengejutkan dunia dengan menyelesaikan Annapurna Circuit. Ia berhasil melintasi Thorong La Pass di ketinggian 5.416 meter, salah satu jalur pendakian tertinggi yang dapat dilalui manusia.

Semangat Petualang yang Tak Terkalahkan

"Ayahnya, Dmitrii Krasiukov, bercerita, "Ivan sempat kecewa setelah mencapai Everest Base Camp. Katanya, kami seharusnya pilih rute yang lebih panjang. Itu menunjukkan betapa besar semangatnya untuk menjelajah." Cerita ini menggambarkan ambisi dan mentalitas petarung yang dimiliki Ivan sejak dini.

Wisata Petualangan Keluarga di Himalaya

Kisah sukses Ivan tidak hanya tentang rekor, tetapi juga membuka wacana baru tentang wisata petualangan ramah keluarga di Himalaya. Dalam kedua ekspedisi tersebut, ia didampingi oleh kedua orang tuanya, Alla dan Dmitrii, bersama pemandu lokal dan porter dari Nepal Hiking Team. Perjalanan mereka membuktikan bahwa trekking di Himalaya dapat menjadi pengalaman keluarga yang mendidik dan menginspirasi dengan persiapan dan pendampingan yang tepat. Ivan bahkan mengungkapkan bahwa perjalanan menjadi sangat menyenangkan ketika pemandu memutar musik dari pengeras suara kecil. "Kami berjalan seperti pahlawan dari film kartun," kenangnya.

Persiapan Intensif di Dubai

Dari balik kesuksesannya, Ivan menjalani latihan fisik yang sangat intensif di Dubai. Ia berlatih hingga 12 kali seminggu, mencakup latihan atletik, parkour, akrobatik, dan renang. Latihan-latihan inilah yang menjadi bekal utamanya untuk menghadapi suhu ekstrem dan medan berbatu di pegunungan Nepal.

Target Berikutnya: Kilimanjaro dan Elbrus

Di usianya yang masih sangat muda, Ivan sudah memiliki rencana petualangan selanjutnya. Ia berencana mendaki Gunung Kilimanjaro di Tanzania dan Gunung Elbrus di Rusia. Kedua gunung ini merupakan puncak tertinggi di benua masing-masing, menjadikannya target yang ambisius bagi petualang muda yang sudah membuktikan diri di langit Himalaya.

Komentar