Sampai 1967, Dataran Tinggi Golan adalah bagian dari Provinsi Quneitra di Suriah, yang sebagian besar dihuni oleh Druze -- kelompok etnik Arab.
Selama Perang Enam Hari pada 1967 serta perang keempat Arab-Israel pada 1973, dua pertiga wilayah strategis ini direbut oleh Israel. Pada 1981, negara Yahudi itu secara sepihak menyatakan kedaulatan atas wilayah tersebut.
Namun, Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tidak mengakui penetapan itu. Dewan Keamanan menganggap bahwa Dataran Tinggi Golan sebagai wilayah Suriah.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Kecelakaan Truk Tangki Solar di Purworejo Tewaskan 1, 3 Luka: Kronologi & Penyebab
Hotel Tentrem Semarang Hadirkan Menu Papeda & Air Gunaka, Kuliner Autentik Maluku Utara
Penjualan Mobil Astra Oktober 2025 Capai 34.888 Unit, Tumbuh 4% Meski Hadapi Gempuran Merek China
Redenominasi Rupiah: DPR Ingatkan 3 Syarat Krusial dan Bahaya Inflasi