Perusahaan mengatakan pemadaman tersebut bukan disebabkan oleh insiden keamanan atau serangan siber. Kurtz, dalam postingannya, mengatakan masalah tersebut telah diidentifikasi dan diisolasi, dan para insinyur menerapkan pembaruan untuk memperbaiki masalah tersebut.
CrowdStrike mungkin paling dikenal karena menyelidiki peretasan komputer Komite Nasional Demokrat oleh Rusia selama pemilu AS tahun 2016. Namun perusahaan bernilai miliaran dolar ini menjalankan bisnisnya di seluruh dunia melalui penjualan perangkat lunak dan investigasi peretasan besar.
Sumber: tempo
Artikel Terkait
Masa Depan Tanpa Uang Tunai: Elon Musk Ramalkan Era Baru di Mana AI dan Robot Hapus Kemiskinan
Stasiun Jatinegara Ditinggalkan, Enam Kereta Jarak Jauh Tak Berhenti Lagi
Roy Suryo Dicekal ke Luar Negeri, Diizinkan Jalan-jalan ke Bali
Blusukan Pramono Anung ke Ragunan, Pastikan Kondisi Harimau Sri Deli Kini Sehat