Keberadaan grup WA itu terungkap dalam penggalan berita acara pemeriksaan (BAP) milik Bripda Iqbal Mustofa (IM) yang banyak beredar di kalangan awak media. Bripda IM mengaku memiliki grup tersebut untuk sarana komunikasi "mengawasi" Jampidsus Febrie Adriansyah.
"Bahwa yang menjadi tujuan adalah untuk sarana komunikasi yang mengerjakan Jampidsus," dalam penggalan BAP Iqbal tersebut.
Dalam grup itu beranggotakan 10 orang termasuk Iqbal. Tujuh oknum anggota Densus 88 Satgas Jawa Tengah yang diduga terlibat, yaitu Briptu Ary Setyawan, Briptu Irfan Maulana, Briptu Bayu Aji, Briptu Agung, Briptu Faizin, Briptu Jadi Antoni, dan Brigadir Imam.
Sementara itu, terdapat juga dua oknum anggota Densus 88 dari satuan Jawa Barat, mereka adalah Briptu Doni dan Tomi Nugraha alias Fahmi.
Kemudian, berdasarkan pengakuan Iqbal. Dia juga tidak mengetahui dengan jelas perintah yang menyuruhnya tersebut. Sebab, Iqbal hanya menyebut bahwa dirinya hanya melakukan pekerjaan terhadap Jampidsus.
Termasuk, terkait penanganan kasus, Iqbal tidak mengetahui apapun. Namun demikian, dia mengaku hanya tahu bahwa tim Direktorat Jampidsus Kejaksaan Agung RI tengah mengerjakan kasus yang berkaitan dengan Harvey Moeis atau timah.
"Dan saya tahu kalau Jampidsus sedang menangani perkara tindak pidana korupsi. Salah-satunya adalah perkara suaminya Sandra Dewi [Harvey Moeis]," dalam penggalan BAP yang sama.
Artikel Terkait
Bessent Tolak Tawaran Trump Pimpin The Fed, Tapi Dipercaya Pilih Penerus Powell
Defisit Dagang AS Anjlok 24%, Sentuh Rp997 Triliun di Tengah Gempuran Tarif Trump
Semeru Muntahkan Awan Panas 14 Kilometer, Status Siaga Jadi Awas
Tahun Depan, QRIS Bisa Langsung Scan untuk Kulineran di Beijing dan Seoul