Di sisi lain, arus kejahatan korupsi dan kolusi membuat jejaring oligarki bebas mendulang faedah. Hanya dalam waktu hampir 10 tahun, kekayaan sejumlah konglomerat meroket ratusan bahkan ribuan triliun, luar biasa fantastik.
Di tengah perlombaan menguras kekayaan alam dan sumber ekonomi, dinasti Jokowi makin semena-mena. Anak, mantu dan ipar terlibat berburu jabatan kekuasaan. Watak nepotisme yang sangat agresif dan tanpa malu.
Bahkan jelang turun dari kekuasaan, Jokowi dan dinasti politiknya makin menggila. Muncul upaya "kebijakan maling" uang rakyat melalui modus Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat). Wajar bila rakyat melakukan perlawanan.
Waspada: Dulu Esemka, Kini Tapera…
*(Penulis adalah Inspirator Partai Negoro)
Artikel Terkait
Malaysia di Ambang Sejarah Piala Asia 2027, Terancam Batal oleh Hukuman FIFA
Anak Muda Berburu Thrift, Upaya Nyata Selamatkan Air Bersih dan Kurangi Polusi
Sumsel Pacu Pariwisata dengan 200 Charming Events pada 2026
Merger BUMN Karya Ditargetkan Tuntas Desember 2025, Waskita-Wijaya Karya Masuk Skema Penggabungan