Ia menyatakan kalau lembaga peminjaman mempunyai tagline menyelesaikan masalah tanpa masalah, kalau Student Loan malah sebaliknya.
"Kalau Pegadaian itu tagline-nya menyelesaikan masalah tanpa masalah, tapi kalau student loan ini menyelesaikan masalah dengan masalah baru," ujar Darmaningtyas dalam wawancara dengan CNN TV yang dikutip pada Jumat (24/5).
Menurutnya, skema pinjaman pemerintah untuk mahasiswa bukan wacana baru. Jauh sebelumnya skema ini pernah dilakukan, tetapi gagal.
"Kita sebetulnya sudah punya pengalaman tahun 80'an itu sudah memperkenalkan namanya kredit mahasiswa atau KMI. KMI ini diperuntukkan bagi mahasiswa tingkat akhir atau sarjana yang akan menyelesaikan studinya. Besarannya waktu itu Rp250 ribu-Rp750 ribu," jelasnya.
"Nah tapi KMI ini kemudian dihentikan tahun 90an, karena memang gagal. Artinya banyak peminjam tidak mengembalikan," sambungnya.
Ia melihat apabila rencana Student Loan diterapkan, maka nasibnya akan sama dengan sebelumnya. Sebab, tak ada jaminan mahasiswa yang menerima pembiayaan akan mengembalikan dananya.
Artikel Terkait
KPU Solo Tegaskan Ijazah Jokowi Utuh, Hanya Buku Agenda yang Dimusnahkan
Jokowi Siap Sambut Forum Ekonomi Global di Singapura
Lee Yi Kyung Hadapi Gugatan Pencemaran Nama Baik dan Pemerasan, Agensi Ambil Tindakan Hukum Tegas
Bank BTPN Syariah Bagikan Dividen Interim Rp301,5 Miliar, Yang Pertama Sejak Melantai di Bursa