Kalau dilihat year-on-year, premi tunggal tumbuh pesat 33,83 persen. Premi cicilan juga naik, meski tipis, sekitar 0,98 persen.
Lantas, apa artinya tren ini? Menurut Ogi, fenomena pergeseran ke produk premi tunggal ini bukan cuma soal daya beli yang melemah. Ada faktor lain yang berperan. Konsumen sekarang lebih hati-hati, butuh pengaturan arus kas yang fleksibel. Perusahaan asuransi pun beradaptasi dengan mendesain ulang produk dan strategi pemasarannya.
"OJK memandang pergeseran ini sebagai bagian dari dinamika pasar dan mendorong agar produk yang ditawarkan tetap sesuai dengan kebutuhan nasabah dan prinsip perlindungan konsumen,"
katanya menegaskan. Intinya, industri ini tetap bergerak. Dinamis. Dan peluang untuk tumbuh positif masih sangat terbuka lebar.
Artikel Terkait
Paris Pertahankan Mahkota, Bangkok Paling Ramai, dan Orlando Jadi Primadona Baru Pariwisata Dunia
2025, Panggung Pernikahan Artis Tanah Air yang Ramai Disorot
Huntap untuk Korban Bencana Sumatera Mulai Dapat Kepastian Lokasi
Dominasi Dolar AS di Cadangan Devisa Global Tersendat, IMF Catat Penurunan Tipis