Wilayah yang berbatasan langsung dengan Mindanao, Filipina Selatan itu memiliki total luas 38.051,02 Km2 dan 95% nya adalah lautan, sementara sisanya adalah wilayah daratan.
Peningkatan infrastruktur dasar Kepulauan Talaud ini terdiri dari berbagai kegiatan reguler, antara lain infrastruktur air minum, sanitasi penataan wilayah dan pendidikan.
Proyek besar ini dilakukan melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Utara yang nilai investasinya bernilai total Rp. 122,7 miliar dengan rincian infrastruktur air sebesar Rp. 53 miliar, infrastruktur sanitasi sebesar Rp. 30,2 miliar, penataan wilayah sebesar Rp. 9,7 miliar dan pendidikan sebesar Rp. 30,8 miliar.
Selain infrastruktur sosial, di Kepulauan Talaud tengah dibangun untuk infrastruktur ekonomi berupa pembangunan seluruh jalan sepanjang 199 km di Pulau Talaud ditargetkan akan terhubung dan teraspal seluruhnya.
Pengembangan konektivitas tersebut telah dilakukan dari 2015 secara bertahap dan berlangsung hingga sekarang. Salah satu program yang dilaksanakan Direktorat Bina Marga PUPR yaitu perbaikan jalan aspal total sepanjang 124 Km.
Dari target 124 km tersebut sepanjang 2015 hingga 2023 telah rampung perbaikan kondisi jalan sepanjang 82 km, dan sisanya akan dilanjutkan dan dikebut pada 2024 sepanjang 42 km lagi.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jatimnetwork.com
Artikel Terkait
119 Juta Orang Siap Memadati Jalur Mudik Nataru 2025
DPR Setujui Suntikan Rp14,4 Triliun untuk KAI, Pelni, hingga Program Rumah MBR
Gawang Tak Tembus, Laga Perdana Indonesia vs Filipina Masih Nol-nol
Luna Maya dan RCTI+ Hadirkan Sportainment Lewat Sportstive+