Badai di Piala AFF
Setelah kegagalan di kualifikasi Piala Asia, turnamen regional Piala AFF jadi ajang pembuktian berikutnya. Sayangnya, hasilnya justru lebih menyakitkan. Di bawah kendali pelatih interim Joko Susilo, tim seperti kehilangan daya.
Mereka dihajar telak oleh Thailand dan Vietnam dengan skor yang sama, 0-7. Satu-satunya poin didapat dari hasil imbang 1-1 melawan Kamboja. Posisi juru kunci grup adalah kenyataan pahit yang harus ditelan.
Uji Coba di Kandang dengan Wajah Baru
Masuk November, suasana berubah lagi. Akira Higashiyama mengambil alih sebagai pelatih interim. Dua laga uji coba digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Hasilnya beragam. Ada euforia kemenangan 2-1 atas Nepal, tapi diikuti kekalahan telak 0-5 dari Taiwan hanya tiga hari kemudian. Seolah menunjukkan, konsistensi masih jadi pekerjaan rumah yang besar.
Penutup yang Tak Sempurna di SEA Games
Setelah absen dua edisi, akhirnya Garuda Pertiwi kembali ke ajang SEA Games. Mereka tampil cukup meyakinkan di fase grup, lolos sebagai runner-up Grup A setelah mengalahkan Singapura 3-1, meski sebelumnya ditekuk Thailand.
Namun, jalan terhenti di semifinal setelah dikalahkan Vietnam. Peluang medali perunggu pun sirna di tangan Thailand lagi. Mereka pulang dengan kepala tertunduk, tanpa medali.
Begitulah tahun 2025 bagi Timnas Wanita Indonesia. Sebuah perjalanan panjang penuh lika-liku, kegagalan, dan pergantian pelatih. Tantangan ke depan jelas tidak mudah. Tapi, dalam setiap kekalahan, selalu ada pelajaran. Tinggal bagaimana tim ini bangkit dan memperbaiki semuanya di tahun-tahun mendatang.
Artikel Terkait
Curah Hujan 5 Bulan Tumpah dalam Semalam, Aceh dan Sumatera Terendam
Tahun Baru 2026 di Jakarta: Perayaan Hanya di Delapan Titik, Sudirman-Thamrin Ditutup Malam
Pesawat TNI AU Angkut 3,5 Ton Cabai Aceh untuk Stabilkan Harga di Medan
Sudirman-Thamrin Berubah Jadi Panggung Raksasa di Malam Tahun Baru