YOGYAKARTA – Libur panjang kali ini benar-benar mengembalikan denyut nadi pariwisata Jogja. Seperti biasa, kawasan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer jadi magnet utama. Ramainya sudah terlihat sejak pagi, dipenuhi pengunjung dari berbagai penjuru yang ingin merasakan atmosfer kota ini.
Di Titik Nol Kilometer, suasana riuh rendah pengunjung yang berfoto tak bisa dihindari. Spot-spot ikonik jadi rebutan. Ada yang berpose dengan latar gedung tua peninggalan kolonial, ada pula yang mengabadikan momen di dekat instalasi tulisan besar “2026 Jogja Kota Batik”. Tak sedikit juga yang memilih untuk menyusuri area sekitar, termasuk mengunjungi Benteng Vredeburg yang tak jauh dari sana.
Bagi banyak orang, datang ke Jogja rasanya kurang lengkap tanpa mampir ke Malioboro. Seperti diakui beberapa wisatawan yang ditemui, ritual ini seolah wajib dilakukan tiap kali berkunjung. “Ya sudah tradisi, sih. Kalau ke Jogja ya harus ke sini, jalan-jalan, lihat keramaian, lalu belanja oleh-oleh di Beringharjo,” ujar seorang pengunjung sambil membawa beberapa bungkusan.
Di sisi lain, daya tarik kawasan ini memang tak pernah benar-benar pudar. Mau musim apa pun, Malioboro tetap jadi primadona, baik bagi turis lokal maupun asing. Alasannya sederhana: di satu tempat, Anda bisa dapat segalanya. Mulai dari jejak sejarah, napas budaya, sampai keseruan belanja tradisional semua berpadu dalam satu paket pengalaman yang sulit ditemukan di tempat lain.
Artikel Terkait
Warisan Rempah dalam Mangkuk: Menelusuri Kisah di Balik Kuah Soto Banjar
Menko Airlangga Buka Suara Soal UMP 2026: Ini Bukan Angka Asal-Asalan
Hodak Berharap Bobotoh Tak Nyalakan Flare, Demi Atmosfer GBLA Saat Hadapi Persija
Thailand dan Kamboja Sepakati Gencatan Senjata Baru Usai Ketegangan Perbatasan