Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, tak main-main. Dia langsung memerintahkan petugas lapangan untuk bekerja tanpa henti, 24 jam sehari. Tujuannya jelas: mempercepat pemulihan jalan-jalan di Aceh yang porak-poranda akibat banjir dan longsor.
Targetnya ambisius tapi mendesak. Dalam waktu tiga sampai empat hari ke depan, Kementerian PU berharap fungsi jalan nasional di Aceh Tamiang bisa pulih optimal. Kalau ini tercapai, aktivitas warga dan yang paling krusial distribusi logistik bisa kembali lancar.
“Saya minta kita bekerja 24 jam untuk mengejar waktu,” tegas Menteri Dody dalam keterangannya, Minggu lalu.
“Pagi sampai sore mengumpulkan lumpur dari lorong-lorong kanan dan kiri, kemudian malam hingga subuh fokus membersihkan area tengah kota. Ada shift kerjanya,” ujarnya menjelaskan skema penanganan yang ketat.
Bencana ini sendiri merusak tiga ruas jalan di provinsi tersebut. Satu ruas jalan nasional dan dua ruas jalan daerah. Fokus pekerjaan sekarang adalah membersihkan tumpukan lumpur dan sedimentasi yang menutupi badan jalan.
Untuk jalan nasional, penanganan terkonsentrasi di Ruas Jalan Kota Kuala Simpang hingga perbatasan Sumatera Utara. Kabar baiknya, meski jalan tertimbun, seluruh jembatan nasional di wilayah itu dilaporkan masih dalam kondisi baik dan bisa dilintasi. Ini sedikit memberi angin segar untuk akses transportasi.
Namun begitu, tantangan di lapangan nyata adanya. Lalu lintas yang padat dari pagi hingga sore hari disebut menjadi kendala serius, memperlambat pekerjaan.
Artikel Terkait
Bank Mandiri Siapkan Relaksasi Kredit untuk 30 Ribu Debitur Korban Bencana
Stok Telur Nasional Melimpah, Harga Dijamin Stabil hingga Lebaran 2026
Libur Tahun Baru, Tim Bencana Sumatera Malah Genjot Pemulihan
Naim Hamid Salim Soroti Penyelesaian Akhir Jelang Duel Sengit Lawan Vietnam