Namun begitu, di balik angka triliunan yang berhasil diselamatkan itu, ada rasa was-was. Presiden menyebut nilai itu belum seberapa. Masih jauh dari potensi kerugian sesungguhnya yang mungkin diderita negara.
"Yang saya katakan baru ujungnya. Sesungguhnya kalau kita pelajari, kerugian kita sangat-sangat besar," paparnya dengan nada serius.
Menurutnya, kalau diteliti lebih dalam, angka denda yang harusnya dibayar bisa membengkak luar biasa. "Kalau tidak salah, mungkin dendanya ratusan triliun harus dibayar," tambahnya.
Di sisi lain, dalam sambutannya itu, Prabowo kembali menegaskan satu hal: kebocoran kekayaan negara harus dihentikan. Tidak boleh terus-terusan terjadi. Pemerintah, lewat satgas dan seluruh jajarannya, bertekad melanjutkan perjuangan ini tanpa lelah.
"Kita kerja terus, kita kerja terus untuk rakyat, dan rakyat merasa dan melihat apa yang kita kerjakan," tandasnya penuh keyakinan.
"Kita akan selamatkan kekayaan negara dengan tidak ada keragu-raguan."
Artikel Terkait
Lahan Jadi Penghambat Utama Pembangunan Huntara bagi Korban Banjir Sumatera
Di Pesisir Batu Hiu, Seorang Seniman Menjadi Penjaga Terakhir Para Penyu
Setelah Jalur Terputus, Pasokan BBM Akhirnya Tiba di Takengon Lewat Perjuangan 7 Jam
Motor Trail Jadi Urat Nadi Bantuan di Medan Terisolir Aceh