Menyambut upaya ini, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Aceh Tengah, Mustafa Kamal, punya imbauan untuk warganya.
Sebenarnya, penyaluran ini bukan tindakan spontan. Ini adalah hasil koordinasi intensif. Bermula dari surat resmi Bupati pada 4 Desember lalu, lalu ditindaklanjuti pertemuan antara tim pemkab dengan manajer Pertamina dan para agen di Bireuen. Pertamina akhirnya menyanggupi tambahan pasokan sebagai bentuk dukungan pemulihan sosial-ekonomi pascabencana.
Fahrougi menandaskan, pemantauan lapangan akan terus dilakukan. “Pertamina akan terus memantau kondisi di lapangan dan akan melakukan langkah-langkah lanjutan apabila diperlukan guna memastikan kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi,” tandasnya.
Di sisi lain, dari level korporasi, Vice President Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, juga menyoroti hal serupa. Fokus perusahaan di wilayah bencana Sumatra memang pada distribusi energi dan bantuan kemanusiaan. Langkah ini bagian dari upaya percepatan penanggulangan bencana.
Jadi, di balik truk-truk yang membawa tabung berlogo merah itu, ada upaya kolektif. Mulai dari koordinasi tingkat atas hingga antisipasi di tikungan-tikungan jalan yang masih berlumpur. Tujuannya satu: memastikan kompor di dapur-dapur warga Aceh Tengah tetap bisa menyala.
Artikel Terkait
Aceh Porak-Poranda, Rp25 Triliun Dikucurkan untuk Pulihkan 45.000 Rumah Hancur
Pemerintah Selamatkan PLTSa Benowo dari Jurang Kebangkrutan
Gelombang Mutasi TNI: 187 Perwira Tinggi Alih Tugas, Kapuspen Berganti
Pemerintah Soroti Akses Modal sebagai Kunci Atasi Gelombang PHK