Banjir besar yang menerjang Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat beberapa waktu lalu memang menyisakan duka. Tapi di tengah situasi itu, upaya pemulihan infrastruktur terus digenjot. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) baru-baru ini membeberkan progres terkininya. Kabarnya, perbaikan jalan dan jembatan nasional yang rusak sudah menunjukkan titik terang.
Menteri PU, Dody Hanggodo, dalam sebuah konferensi pers yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (22/12/2025), memberikan rincian per 18 Desember lalu. Di Aceh, dari 38 ruas jalan nasional yang terdampak, 26 ruas sudah bisa dilalui lagi. Sisanya? Masih dalam proses perbaikan, termasuk pemasangan jembatan bailey darurat.
“Hasil review kami di awal ada total sekitar 80 jalan nasional yang terdampak di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Alhamdulillah per detik ini (18 Desember 2025) sebesar 81 persen sudah fungsional,” ujar Doddy.
Kondisi di Sumatera Utara tak jauh berbeda. Sepuluh dari dua belas ruas jalan nasional yang rusak telah beroperasi kembali. Sementara di Sumatera Barat, pemulihan hampir tuntas. Dari 30 ruas, 29 di antaranya sudah fungsional. Targetnya, semua selesai sebelum tahun 2025 berakhir.
Lalu bagaimana dengan jembatan? Ini tantangan yang lebih berat. Ada 33 jembatan nasional di tiga provinsi itu yang rusak. Hampir 60 persennya, atau sekitar 19 jembatan, kini sudah bisa digunakan. Namun, masih ada sekitar 15-an jembatan yang memerlukan pengerjaan serius.
“Yang masih butuh pengerjaan ada sekitar 15-an,” kata Doddy.
Untuk mengatasi masalah konektivitas darurat, dibutuhkan setidaknya 69 unit jembatan bailey dan armco. Itu angka yang tidak kecil, tapi dianggap penting untuk membuka akses ke wilayah-wilayah yang masih terisolasi.
Artikel Terkait
Pramono Anung Buka Suara: Bantuan DKI untuk Korban Banjir Sumatera Tak Hanya Sekali
Kreator Lokal Dijadikan Ujung Tombak, Menparekraf Pacu Ekraf Hingga ke Pelosok
BI Akui Dana Pemerintah Rp200 T Belum Cukup Tekan Bunga Kredit
Dari Dagangan Kecil, Ibu Prasejahtera Bangun Ketahanan Keluarga