"Yang ada adalah video mapping... yang tentunya tentang Sumatra, perhatian kami terhadap Sumatra," jelas Pramono.
Tak cuma itu, suasana malam tahun baru di lokasi yang sama akan dihangatkan oleh penampilan band D'Masiv. Mereka dipesan khusus untuk membawakan lagu 'Jangan Menyerah' tepat di detik-detik pergantian tahun. Lagu itu dipilih sebagai penyemangat bagi korban bencana.
Soal lokasi perayaan, ada pengurangan yang signifikan. Dari yang awalnya 14 titik, kini hanya tersisa delapan. Lima di antaranya tersebar di kantor-kantor wali kota. Tiga titik utama lainnya adalah Bundaran HI, kawasan Kota Tua, dan Lapangan Banteng.
Monas, yang biasanya ramai, tahun ini tidak jadi lokasi pesta. Meski demikian, monumen kebanggaan ibu kota itu tetap akan mendapat sentuhan video mapping. "Dari titik-titik utama yang selama ini menjadi tradisi... ada beberapa yang dikurangi, di antaranya adalah Monas," pungkas Gubernur.
Jadi, suasana tahun baru di Jakarta tahun ini akan berbeda. Lebih tenang, penuh refleksi, tapi tetap berusaha menghadirkan kehangatan di tengah duka.
Artikel Terkait
Senja Bergoyang: DJ Cakra dan Mikel Sulap Sore CBD Ciledug Jadi Panggung Musik
Oppo A6 Serbu Pasar Entry-Level dengan Baterai Super Besar
Bupati Bekasi dan Sang Ayah Hadapi Pemeriksaan KPK, Berdua Pakai Peci
Pertamina Luncurkan Biosolar Performance, Solusi Atas Keluhan Industri Soal B40