Juru bicara TEPCO, Masakatsu Takata, berusaha meyakinkan publik.
"Kami berkomitmen penuh. Kecelakaan seperti itu tidak akan terulang lagi," tegasnya.
Rencananya, jika pemerintah daerah Niigata setuju, reaktor pertama dari tujuh reaktor di Kashiwazaki-Kariwa akan diaktifkan pada 20 Januari mendatang. TEPCO sudah mengeluarkan jurus andalan: janji investasi. Awal tahun ini, mereka berjanji menggelontorkan 100 miliar yen untuk prefektur Niigata dalam kurun 10 tahun ke depan. Semata-mata untuk mendapat dukungan.
Di sisi lain, upaya itu belum sepenuhnya meluluhkan kekhawatiran warga. Survei yang dirilis pemerintah prefektur pada Oktober lalu cukup gamblang. Sekitar 60% responden merasa syarat untuk restart PLTN belum terpenuhi. Yang lebih mencolok, hampir 70% masih ragu dan khawatir dengan keterlibatan TEPCO.
Jadi, meski mesin besar itu bersiap berdentum lagi, pertanyaan besarnya tetap sama: apakah kepercayaan publik bisa dihidupkan kembali?
Artikel Terkait
Peternak Sapi Se-Indonesia Galang Rp800 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
Relawan TelkomGroup Bawa 75 Ribu Liter Air Bersih untuk Korban Bencana Aceh
Kapolri Tinjau Command Center Tol, Pastikan Arus Mudik Nataru Aman dan Lancar
Tahun Baru Jakarta Tanpa Kembang Api, Diganti Video Mapping untuk Solidaritas