Karena alasan itulah, sejatinya Jusri mengimbau masyarakat untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan jauh. Tujuannya jelas: menghindari risiko macet berjam-jam dan bahaya cuaca buruk.
Tapi kalau perjalanan itu memang sudah nggak bisa dibatalkan, persiapan ekstra wajib dilakukan. Persiapan ini menyeluruh, mulai dari kendaraan, mental pengemudi dan penumpang, sampai manajemen perjalanan yang matang.
“Siapkan kendaraan, lakukan pemeriksaan. Kemudian persiapkan juga kondisi pengemudi dan penumpangnya,” terang Jusri.
“Perhatikan juga manajemen perjalanan, karena jika tidak, akan menjadi perjalanan yang melelahkan.”
Lalu, kapan puncak kepadatan ini diperkirakan terjadi? Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memberikan gambaran yang cukup jelas.
”Kami memprediksi puncak arus mudik masa libur Nataru 2025/2026 akan terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025 dengan perkiraan pergerakan 17,18 juta orang,” ucapnya.
Sementara untuk arus balik, puncaknya diprediksi jatuh pada Jumat, 2 Januari 2026, dengan pergerakan mencapai 20,81 juta orang. Angka yang fantastis, dan pasti berimbas pada kondisi jalan raya.
Jadi, apapun pilihanmu, persiapan dan kesadaran adalah bekal terpenting. Selamat di jalan, dan semoga selamat sampai tujuan.
Artikel Terkait
Program MBG Ubah Nasib Peternak Itik Madiun, Omzet Telur Asin Naik Ribuan Persen
VinFast Subang Fokus Garap VF 3, MPV Listrik Limo Green Menyusul
Akses Darurat Tarutung-Sibolga Akhirnya Dibuka Usai Longsor
Gempa 5,8 SR Guncang Laut Timur Melonguane Dini Hari