“Kemudian juga sudah kita koordinasikan untuk disiapkan lokasi-lokasi bilamana masyarakat memang secara kondisi tidak memungkinkan kembali ke tempat tinggalnya yang lama, dan berkenan untuk dilakukan relokasi,” ucap Prasetyo.
Menurutnya, koordinasi antar kementerian dan lembaga terkait sudah berjalan. Mereka tak bekerja sendiri. Dari 52 kabupaten dan kota yang terdampak, timnya telah memetakan aset-aset tanah yang bisa dipakai. Baik itu tanah negara maupun tanah dengan pengelolaan tertentu.
“Pemerintah, kami sudah berkoordinasi. Jadi dari 52 kabupaten/kota yang terdampak, sudah kita inventarisir tanah-tanah negara maupun tanah-tanah yang saat ini pengelolaannya diserahkan kepada pihak-pihak tertentu, untuk nantinya juga akan dialokasikan sebagai titik-titik relokasi dari saudara-saudara kita yang kemarin terdampak,” paparnya.
Jadi, intinya jelas. Pemerintah berjanji tak akan berhenti pada bantuan darurat. Mereka mengaku sudah memandang ke depan, menyiapkan peta jalan untuk membangun kembali kehidupan warga yang terdampak. Waktunya? Dihitung per bulan, bukan tahun.
Artikel Terkait
Kemenag Siapkan KUA Keliling untuk WNI di Luar Negeri
Tragedi di Brown University: Dua Tewas dalam Penembakan di Kampus Ivy League
Wishing Candle, Dessert Natal yang Bisa Dimakan dari Surabaya
Batang dan Kendal Buktikan KEK Bisa Pacu Ekonomi Daerah Hingga 9%