Di sisi lain, sektor ritel juga terpuruk. Hampir 92.000 pekerjaan lenyap sepanjang periode yang sama. Penyebabnya bisa ditebak: harga barang yang terus merangkak naik membuat konsumen berpikir ulang. Mereka lebih memilih menahan pengeluaran, terutama untuk barang-barang yang dianggap kurang penting.
Yang menarik, biasanya di penghujung tahun, ritel justru ramai-ramai merekrut tenaga kerja musiman untuk menyambut musim liburan. Tapi tahun ini ceritanya berbeda. Menurut para analis, rekrutmen pekerja musiman diprediksi akan mencapai titik terendah dalam satu setengah dekade terakhir. Sinyal yang jelas bahwa optimisme konsumen sedang tidak berada di level tertinggi.
Jadi, gambaran keseluruhannya cukup jelas. Dari teknologi hingga ritel, gelombang PHK ini menyentuh berbagai lini, menciptakan kekhawatiran yang nyata bagi perekonomian AS.
Artikel Terkait
Kemenag Siapkan KUA Keliling untuk WNI di Luar Negeri
Tragedi di Brown University: Dua Tewas dalam Penembakan di Kampus Ivy League
Wishing Candle, Dessert Natal yang Bisa Dimakan dari Surabaya
Batang dan Kendal Buktikan KEK Bisa Pacu Ekonomi Daerah Hingga 9%