Ekspor perdana ke Filipina dilakukan pada 20 November, lalu Vietnam menyusul. Ritme yang cukup padat. Ini jelas bukan sekadar urusan jualan mobil baru. Di baliknya, ada pesan yang lebih besar: peran Indonesia sebagai basis produksi kunci Mitsubishi di Asia Tenggara semakin kukuh. Komitmen ekspor ke lebih dari 70 negara, dari Amerika Latin sampai Afrika, diperkuat lagi.
Dampaknya bagi industri otomotif nasional tentu positif. Setiap ekspor Destinator tak hanya membuka peluang bagi Mitsubishi, tapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai hub produksi dan distribusi regional.
Yang menarik, ekspansi ke Filipina dan Vietnam ini hanyalah sebagian dari cerita. Merujuk data ekspor Gaikindo, ternyata pada bulan lalu Destinator sudah dikapalkan juga ke berbagai negara di Amerika Latin dan Afrika. Jadi, dua negara Asia Tenggara itu cuma pemberhentian awal.
Kedepannya, model ini berpotensi jadi tulang punggung ekspor Mitsubishi. Daya saing produksi Indonesia diuji langsung di pasar global. Dan jika trennya terus naik, kontribusi terhadap perekonomian nasional bisa makin signifikan. Sebuah langkah strategis yang hasilnya patut ditunggu.
Artikel Terkait
Wishing Candle, Dessert Natal yang Bisa Dimakan dari Surabaya
Batang dan Kendal Buktikan KEK Bisa Pacu Ekonomi Daerah Hingga 9%
Pramono Anung Ungkap Dilema Pohon Tua Jakarta: Rindang vs Rawan Tumbang
Daihatsu Xenia Siap Hadirkan Varian Hybrid, Jawab Panggilan Pasar