Sementara itu, di lapangan, Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi, Sony Sonjaya, langsung turun tangan. Ia blusukan ke sekolah dan rumah sakit tempat korban dirawat. Menurut Sony, penanganan korban diprioritaskan untuk berjalan secepat mungkin. Koordinasi dengan berbagai pihak digenjot.
"Saya sudah berada di lokasi untuk memastikan semua penanganan berjalan cepat. Kami berkoordinasi dengan pihak sekolah, kepolisian, dan fasilitas kesehatan agar semua korban mendapat penanganan maksimal," jelasnya.
Soal biaya? Sony menegaskan BGN akan menanggung semuanya. Sebagai bentuk tanggung jawab, para korban juga ditempatkan di kelas perawatan terbaik.
"Biaya perawatan seluruh korban ditanggung oleh kami (BGN), dan mereka ditempatkan di Klas 1 (RSUD) semua," tegas Sony.
Insiden ini tentu meninggalkan pilu. Di satu sisi, ada program pemerintah yang mulia. Di sisi lain, sebuah kecelakaan yang memilukan terjadi justru dari kendaraan program itu sendiri. Semua kini menunggu proses hukum dan evaluasi menyeluruh agar keamanan anak-anak benar-benar jadi yang utama.
Artikel Terkait
Kebakaran Dahsyat Landa Pasar Induk Kramat Jati, 80 Personil Dikerahkan
Rocky Hybrid dan Polytron Fox Kebanjiran Pesanan, Mayoritas Pembeli Daihatsu Baru Pertama Kali
Kuasa Hukum Nikita Mirzani Bantah Vonis Banding: Putusan yang Menyesatkan
80 Unit Huntara di Kampung Nelangan Jadi Solusi Sementara Korban Banjir Padang