Ia menambahkan, kerja sama di dua bidang strategis itu dipandang bisa saling mengisi dan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi kedua belah pihak.
Di sisi lain, bagi Indonesia, fokus pada agrikultur dan IT sejalan dengan agenda pembangunan nasional. Pemerintah konsisten mendorong ketahanan pangan dan produktivitas di satu sisi, sambil membangun ekosistem teknologi di sisi lain. Harapannya, kolaborasi dengan Pakistan bisa memberi dorongan ekstra, tidak hanya secara bilateral tapi juga di kancah regional dan global.
Secara historis, hubungan Indonesia dan Pakistan memang sudah terjalin sangat lama dan erat. Shehbaz Sharif menegaskan, ikatan itu sudah ada bahkan sebelum masing-masing negara merdeka.
"Hubungan kami telah terjalin selama lebih dari 75 tahun, dan kunjungan ini bertepatan dengan peringatan hubungan diplomatik tersebut," tuturnya.
Nah, dengan dasar sejarah yang kuat itu, kesepakatan dagang terbaru ini diharapkan bukan sekadar janji di atas kertas. Momentum pertemuan puncak ini diharapkan bisa mentransformasi kemitraan menjadi sesuatu yang lebih seimbang, berkelanjutan, dan tentu saja, menguntungkan bagi kedua negara.
Artikel Terkait
Harapan Baru di Usia Senja: Sayudi dan Becak Listrik Pemberian Presiden
Dubai Hapus Antrean Hotel, Check-in Cukup dengan Senyuman
Kemenhub Siapkan 33 Ribu Kuota Mudik Gratis, Termasuk untuk Ribuan Motor
Wings Air Buka Rute Langsung Malang-Lombok Mulai Desember 2025