Angka pertumbuhan 5,04 persen di Triwulan III-2025 ternyata cukup ampuh menyulut optimisme. Banyak pihak kini mulai berani menatap prospek ekonomi nasional di tahun 2026 dengan harapan baru. Tren positifnya mulai terlihat, lho. Permintaan dalam negeri dan ekspor mulai menguat, sementara investasi menunjukkan ketahanan yang cukup baik.
Di sisi lain, keyakinan ini juga ditopang oleh sederet program pemerintah yang diyakini akan mulai menunjukkan hasil. Memang, di tahun 2025 ini semuanya masih baru dan belum maksimal. Tapi tahun depan, harapannya sudah berbeda.
Victor George Petrus Matindas, Kepala Biro Banking Research and Analytics PT Bank Sentral Asia Tbk (BBCA), memberikan pandangannya dalam acara Indonesia Economic Outlook 2026 yang digelar Universitas Indonesia, Senin (24/11/2025).
"Kita tahu di 2025 ini banyak sekali program baru dari pemerintah, mulai dari MBG (Makan Bergizi Gratis), KDMP (Koperasi Desa Merah Putih), macam-macam lah. Karena baru, jadi kinerjanya tentu belum maksimal. Tapi di 2026, kita bisa harapkan program-program ini sudah bisa sustain dan berjalan sesuai target,"
Begitu program-program itu berjalan mulus, Victor yakin mereka akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi tahun depan. Namun begitu, ceritanya tidak hanya bergantung pada program pemerintah semata.
Peluang membaiknya konsumsi rumah tangga juga dinilai akan memberi andil besar. Stimulus dan perbaikan daya beli masyarakat diharapkan bisa mendorong hal ini. Dari sektor investasi, Victor dan tim BCA juga melihat peluang pertumbuhan yang menjanjikan, baik yang berasal dari Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) sebagai representasi pemerintah, maupun dari sektor swasta.
Artikel Terkait
LPDB Koperasi Siapkan Koperasi Desa Merah Putih Jadi Prioritas 2026
Taxi Driver 3 Tembus Rekor, Aksi Infiltrasi Lee Je Hoon ke Sindikat Global Dimulai
Metode Mama Papa Cetak Ribuan Anak Cinta Al-Qur’an di Bogor
PNBP Tergerus 15%, Pemerintah Pacu Sumber Penerimaan Alternatif