Angkatan Darat Amerika Serikat akhirnya angkat tangan. Tesla Cybertruck dinyatakan tak bisa masuk ke Eropa, dan yang lebih mengejutkan, kendaraan ikonik itu juga gagal mendapat izin khusus untuk digunakan personel militer AS yang bertugas di sana. Alasan penolakannya cukup tegas: desain dan spesifikasinya dianggap tidak sesuai dengan regulasi ketat yang berlaku di benua biru itu.
Badan Bea Cukai Angkatan Darat AS secara resmi mengonfirmasi hal ini. Mereka menyebut Cybertruck belum mendapatkan persetujuan tipe dari Uni Eropa. "Kekhawatiran utamanya ada pada keselamatan pasif yang dinilai bermasalah serius," begitu bunyi pernyataan mereka. Beberapa spesifikasi mobil, terutama bodi baja tahan karat yang kaku dan punya tepian tajam, dianggap melanggar standar keselamatan UE.
Nah, ini yang jadi poin penting. Pasukan militer AS yang bertugas di luar negeri sebenarnya diizinkan mengimpor kendaraan pribadi mereka melalui logistik Angkatan Darat, ketimbang harus beli atau sewa di tempat. Tapi, ya itu tadi, kendaraannya harus memenuhi aturan setempat. Tanpa kompromi.
Di sisi lain, Eropa memang punya standar keselamatan yang sangat ketat. Aturannya tidak cuma dibuat untuk melindungi penumpang di dalam mobil, tapi juga semua pengguna jalan lain. Mulai dari pejalan kaki, pesepeda, sampai pengendara motor.
Aturan ini mewajibkan adanya fitur keselamatan pasif. Ambil contoh, zona peredam benturan yang bebas dari sudut tajam pada bodi mobil. Lalu, untuk kendaraan dengan bobot di atas 3,5 ton, harus ada pembatas kecepatan. Sayangnya, semua ketentuan ini rupanya tidak dipenuhi oleh Cybertruck.
Artikel Terkait
Andre Rosiade Yakin Shin Tae-yong Masuk Lima Besar Kandidat Pelatih Timnas
Gedung Putih Bantah Klaim Afsel Soal Pembatalan Boikot G20
Mantan Dirut ASDP Divonis 4,5 Tahun Bui Meski Tak Ada Keuntungan Pribadi
Tabungan Emas BRI Tembus 13,7 Ton, Minat Investasi Masyarakat Melejit