Longsor Cilacap 2025: Penyebab, Korban Jiwa, dan Peringatan Dini BMKG Terbaru

- Sabtu, 15 November 2025 | 19:30 WIB
Longsor Cilacap 2025: Penyebab, Korban Jiwa, dan Peringatan Dini BMKG Terbaru

Longsor Cilacap Timbun Permukiman, BMKG Ungkap Faktor Cuaca Penyebabnya

Sebuah bencana tanah longsor melanda Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Kejadian pada Kamis malam tersebut menyebabkan puluhan orang dilaporkan hilang. Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi sejumlah korban, sementara pencarian untuk korban lainnya masih terus dilakukan.

Penyebab Longsor Menurut Analisis BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa bencana ini dipicu oleh curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi secara beruntun. Hujan lebat yang mengguyur kawasan Cilacap dalam beberapa hari berturut-turut menyebabkan kandungan air dalam tanah meningkat signifikan, sehingga lereng menjadi tidak stabil dan memicu pergerakan tanah.

Data dari Pos Hujan Majenang mencatat akumulasi hujan yang sangat tinggi pada tanggal 10 dan 11 November 2025, masing-masing sebesar 98,4 mm/hari dan 68 mm/hari. Kondisi tanah yang sudah jenuh ini diperparah dengan hujan ringan berkelanjutan yang menjaga kelembapan tanah tetap tinggi hingga terjadi longsor.

Faktor Cuaca Skala Besar yang Memicu Hujan Ekstrem

BMKG menjelaskan bahwa pola cuaca di Jawa Tengah didukung oleh beberapa fenomena atmosfer berskala besar. Aktivitas fenomena MJO (Madden Jullian Oscillation) yang sedang melintas, bersama dengan gelombang atmosfer lainnya, memperkuat proses pembentukan awan hujan di wilayah tersebut.

Pada skala yang lebih luas, terbentuknya pusaran angin di perairan barat Lampung dan selatan Bali, serta zona belokan angin di sekitar Jawa, membuat pertumbuhan awan hujan menjadi semakin intens. Kombinasi faktor-faktor ini mendorong terbentuknya awan konvektif yang menghasilkan hujan sedang hingga lebat, disertai kilat dan angin kencang.


Halaman:

Komentar