Tingginya Kelembapan Udara Picu Hujan Lebat
Hasil pemantauan BMKG menunjukkan kondisi kelembapan udara yang sangat tinggi pada beberapa lapisan atmosfer. Nilai kelembapan mencapai 70–100 persen pada lapisan 850 mb, 700 mb, dan 500 mb. Kondisi udara yang basah di berbagai ketinggian ini merupakan faktor pendukung utama untuk pembentukan awan hujan dalam jumlah besar, yang meningkatkan potensi hujan lebat secara signifikan.
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dari BMKG
Berkaitan dengan kondisi cuaca ini, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca dan iklim ekstrem. Peringatan tersebut menyebutkan bahwa wilayah Cilacap, termasuk Kecamatan Majenang, berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada periode 11–20 November 2025. BMKG juga memprediksi bahwa hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi kembali pada tanggal 19–22 November 2025.
Update Terkini Korban dan Operasi Pencarian
Berdasarkan data terbaru dari Tim SAR Gabungan, sebanyak 11 orang yang sebelumnya dinyatakan hilang telah berhasil dievakuasi. Sementara itu, proses pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan 12 korban lainnya yang masih hilang.
Operasi pencarian pada hari ketiga melibatkan 512 personel Tim SAR Gabungan, yang didukung oleh 9 anjing pelacak, 9 unit ekskavator, dan 9 unit pompa air. Upaya pencarian dilakukan secara intensif untuk menemukan korban yang masih tertimbun material longsor.
Artikel Terkait
Capaian Swasembada Pangan 2025: Impor Beras Berhasil Dihentikan, Produksi Melesat
Iran Peringatkan AS Soal Aktivitas Militer di Venezuela dan Amerika Latin, Langgar Hukum Internasional?
Kekuatan Doa dan Tanda Kebesaran Allah dalam Kajian Ustaz Abi Amir Faisol
Raja Yordania Undang Indonesia Investasi: Proyek Gas & Logistik Rp21,71 Triliun Dibuka