Penolakan terjadi tak lama setelah Israel menuduh PM Store menunjukkan sikap antisemitisme. Kontroversi muncul karena kehadiran Store dalam peringatan Kristallnacht yang diselenggarakan Pusat Anti-Rasis, bukan acara Komunitas Religius Mosaik yang digelar bersamaan. Kementerian Luar Negeri Israel bahkan mengeluarkan pernyataan keras di media sosial yang menyebut Store memiliki "kerendahan moral, sikap anti-Israel, dan antisemitisme".
3. Kekhawatiran Diplomatik Israel
Israel mengkhawatirkan potensi tekanan diplomatik dari Norwegia yang dikenal vokal membela Palestina dan sering mengkritik operasi militer Israel di Gaza. Kehadiran Store di Israel pascagencatan senjata dinilai dapat menciptakan momen politis yang tidak menguntungkan bagi pemerintah Netanyahu, terutama di tengah sorotan internasional terhadap dugaan pelanggaran HAM di Gaza.
Respons Pemerintah Norwegia
Menteri Luar Negeri Norwegia Kristoffer Thoner membantah keras tuduhan antisemitisme yang dialamatkan kepada PM Store. Thoner menegaskan bahwa pemerintah Norwegia konsisten melawan segala bentuk antisemitisme. Store sendiri menolak tuduhan tersebut dan menegaskan komitmennya melindungi komunitas Yahudi di Norwegia.
Dampak terhadap Hubungan Bilateral
Insiden penolakan ini menandai titik terendah hubungan kedua negara dalam beberapa tahun terakhir. Dengan saling menyindir di media sosial dan tuduhan keras dari Tel Aviv, jarak politik antara Israel dan Norwegia diprediksi akan semakin melebar. Selama sikap Norwegia mengenai pengakuan Palestina tidak berubah, alasan Netanyahu menolak kunjungan Jonas Gahr Store dipastikan akan tetap bertahan.
Artikel Terkait
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Jadwal & Strategi Jelang SEA Games 2025
Prostitusi Sesama Jenis di Taman Daan Mogot: 2 Pria Diamankan Satpol PP
3 Jalur Alternatif ke Cibubur untuk Hindari Macet: Rute Tercepat & Tips
PPh Final UMKM 0,5% Akan Berlaku Permanen? Ini Syarat & Dampaknya