Joko Santoso mengungkapkan, meski Budi Arie pernah mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024, posisinya sebagai mantan pembantu presiden di kabinet menjadi catatan tersendiri bagi kader di bawah.
Dia mengingatkan bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo, seorang pejabat yang bermasalah dalam kinerja akan mendapat peringatan hingga berujung reshuffle jika tidak menunjukkan perbaikan.
"Sebagai kader di bawah, kami tentu bertanya-tanya ada apa dengan reshuffle Budi Arie. Jangan sampai Partai Gerindra dijadikan tameng politik bagi seseorang yang mungkin sedang mencari perlindungan," tegasnya.
Budi Arie Sebut Akan Ada "Gelombang Besar"
Sebelumnya, Budi Arie Setiadi sendiri telah mengisyaratkan akan ada "gelombang besar" anggota Projo yang bergabung ke Partai Gerindra. Menurutnya, sinyal ini semakin kuat seiring proses sosialisasi dan konsolidasi internal yang sedang dilakukan.
"Lihat saja nanti. Kami sedang terus sosialisasi dan konsolidasi. Nanti akan ada gelombang besar," ujar Budi Arie kepada wartawan pada Selasa (4/11) malam.
Artikel Terkait
Budi Arie Setiadi & Projo Disebut Gabung Gerindra: Respons & Kekhawatiran Internal
Soeharto Layak Jadi Pahlawan Nasional? Dosen Bali Ungkap Alasan Mengejutkan
Eddy Soeparno Bantah Keras Prabowo Dikendalikan Jokowi: Ini Faktanya
Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto? Bonnie Triyana Beberkan Fakta Sejarah yang Kontroversial