UGM Buka Suara Soal Pernyataan Mantan Rektor Sofian Effendi Terkait Ijazah Jokowi

- Jumat, 18 Juli 2025 | 17:10 WIB
UGM Buka Suara Soal Pernyataan Mantan Rektor Sofian Effendi Terkait Ijazah Jokowi


MURIANETWORK.COM - Universitas Gadjah Mada (UGM) merespons pernyataan Sofian Effendi tentang keaslian ijazah Joko Widodo.


Pernyataan mantan rektor UGM 2002-2007 tersebut ditayangkan di sebuah kanal YouTube pada 16 Juli 2025.


Sekretaris Universitas Andi Sandi Antonius mengatakan pernyataan Sofian berbeda dengan data dan bukti-bukti akademik yang dimiliki oleh pihak Fakultas Kehutanan UGM. 


"Kami menyayangkan pihak-pihak yang telah menggiring beliau untuk menyampaikan opini yang keliru dan tidak berdasar," kata Andi, Kamis (17/7).


Andi mengatakan UGM akan tetap pada pernyataan yang disampaikan dalam siaran pers 15 April 2025 bahwa Joko Widodo adalah alumnus Fakultas Kehutanan.


Dalam pernyataannya, UGM menjelaskan bahwa Joko Widodo telah melaksanakan seluruh proses studi yang dimulai sejak 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan lulus pada 5 November 1985. 


"Sekali lagi, UGM menegaskan tidak terkait konflik kepentingan antara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dengan Saudara Joko Widodo," katanya.


UGM hanya bersedia menunjukkan data yang bersifat publik, sementara data yang bersifat pribadi hanya akan diberikan ketika diminta secara resmi oleh aparat penegak hukum.


Sofian Effendi dalam keterangan tertulisnya menarik pernyataan yang dianggap bikin kehebohan. 


"Saya menarik semua pernyataan saya di dalam video tersebut," tulisnya. 


Dia meminta agar di kanal YouTube Langkah Update dihapus dari dunia maya.


Selain itu, Sofian memohon maaf kepada pihak-pihak yang ia sebut dalam video tersebut.


5 Daftar Kebobrokan Jokowi Saat Kuliah yang Diungkap Mantan Rektor UGM


Kontroversi seputar keaslian ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi kembali menjadi perbincangan panas.


Kali ini, bola liar datang dari tokoh sekaliber mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2002-2007, Profesor Sofian Effendi.


Dalam sebuah wawancara yang menggemparkan jagat maya, Profesor Sofian membeberkan serangkaian informasi yang ia kumpulkan dari kolega-koleganya di Fakultas Kehutanan UGM.


Pernyataannya menghadirkan perspektif baru yang mempertanyakan narasi resmi seputar riwayat pendidikan Jokowi.


Berdasarkan keterangan Prof Sofian Effendi dan fakta lain yang terungkap, berikut adalah lima daftar dugaan 'kebobrokan' yang menyelimuti polemik ijazah Jokowi.


1. Terancam Drop Out (DO) Karena Nilai Buruk


Menurut Prof Sofian, perjalanan akademik Jokowi di UGM tidaklah mulus.


Ia mengklaim bahwa berdasarkan informasi dari para profesor dan mantan dekan Fakultas Kehutanan, nilai Jokowi selama dua tahun pertama sangat tidak memuaskan.


Bahkan, ia disebut tidak layak untuk melanjutkan ke jenjang sarjana.


"Jokowi itu tidak lulus di tahun 1982 di dalam penilaian. Ada empat semester dinilai kira-kira 30 mata kuliah, dia indeks prestasinya tidak mencapai," terang Prof Sofian.


Ia merujuk pada transkrip nilai yang pernah dirilis oleh Bareskrim Polri, yang menurutnya menjadi bukti kuat bahwa Jokowi seharusnya tidak bisa melanjutkan studi S1.



Halaman:

Komentar