MURIANETWORK.COM - Isu mengenai dugaan ijazah palsu yang ditujukan kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, kembali mencuat dan menjadi perbincangan publik.
Menanggapi tudingan tersebut, Andi Pramaria rekan kuliah Jokowi di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkat suara dan membantah dengan tegas semua klaim yang menyebut ijazah Jokowi tidak asli.
Salah satu hal yang dipersoalkan publik adalah penggunaan kacamata dalam foto ijazah Jokowi.
Menurut Andi, hal itu tidak seharusnya menjadi bahan polemik karena Jokowi memang berkacamata saat masih menempuh pendidikan di UGM.
“Dahulu, Pak Jokowi memang pakai kacamata. Sekarang saja beliau tidak. Jadi, jangan menilai dari kondisi sekarang,” ujar Andi Pramaria, Selasa (6/5/2025).
Tak hanya soal foto, jenis font pada ijazah Jokowi juga menjadi sorotan.
Beberapa pihak menyebut font Times New Roman baru dikenal pada 1990-an, sementara Jokowi lulus pada 1985.
Menanggapi hal ini, Andi menyatakan bahwa font tersebut sudah digunakan jauh sebelum tahun 1990.
“Font Times New Roman sudah ada sejak 1985. Kami hanya menerima ijazah dari UGM. Saya yakin UGM mencetak sesuai standar,” tegasnya.
Isu lain yang turut diperdebatkan adalah kosongnya kolom jurusan pada ijazah Jokowi.
Andi menjelaskan, saat itu Fakultas Kehutanan UGM memang belum memiliki pembagian jurusan seperti sekarang.
“Dahulu jurusan belum ada. Jadi hanya tertulis Fakultas Kehutanan. Mungkin ijazah Pak Jokowi itu cetakan lama, makanya kolom jurusan dikosongkan,” jelasnya.
“Sempat ada jurusan, tapi sekarang tidak ada lagi. Jadi wajar kalau kolom jurusan dikosongkan.”
Andi bahkan menambahkan bahwa ijazah miliknya memiliki banyak kesamaan dengan ijazah Jokowi, mulai dari nomor, jenis font, hingga cap resmi universitas.
“Kalau ijazah Pak Jokowi disebut palsu, berarti ijazah saya juga palsu. Padahal kami sama-sama lulusan UGM,” ujarnya dengan nada membela.
Sebagai pelengkap pernyataannya, Andi mengungkap bahwa dirinya masih menyimpan transkrip nilai kuliah.
Ia juga mengutip pernyataan Guru Besar Hukum Pidana UGM, Marcus Priyo Gunarto, yang menegaskan bahwa ijazah termasuk data pribadi yang tidak bisa diminta sembarangan tanpa perintah hukum.
“Pak Jokowi tidak wajib menunjukkan ijazahnya. Itu data pribadi. Beliau akan buka jika ada perintah pengadilan,” terang Andi.
Di tengah polemik yang juga menyeret nama baik UGM sebagai lembaga penerbit, Andi menyampaikan kepercayaannya terhadap integritas kampus tersebut.
“Kami percaya UGM punya standar tinggi. Tidak mungkin UGM mengeluarkan ijazah palsu,” tutupnya, menanggapi isu yang terus bergulir.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Prabowo: Pak Harto Tidak Berkuasa dengan Senjata, Jangan Utak-Atik Sejarah!
Setelah Desak Copot Gibran, Purnawirawan TNI Berbalik Dukung Prabowo
Sebut Isu Ijazah Jokowi Tak Menarik, Goenawan Mohamad: Arahkan Penyelidikan ke Ijazah Wapres Gibran!
Hajar! Bang Yos Ultimatum Hercules Minta Maaf ke Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo