Waduh! Bukan Gibran, Pengamat Curiga Hubungan Prabowo Dengan Jokowi Yang Retak

- Senin, 05 Mei 2025 | 14:50 WIB
Waduh! Bukan Gibran, Pengamat Curiga Hubungan Prabowo Dengan Jokowi Yang Retak

Dedi menilai, keretakan hubungan dengan Gibran saat ini merupakan angin segar bagi Prabowo. 


Dedi menegaskan, Prabowo akan lebih leluasa untuk membatasi Gibran di tengah isu keretakan ini.


“Untuk itu, Prabowo sudah tepat jika alami keretakan hubungan, bahkan jika Gibran diberi sanksi itu masih berada di koridor kuasa Prabowo,” jelas dia.


Lebih lanjut, Dedi mengatakan, angin segar bagi Prabowo termasuk soal adanya desakan dari para Purnawirawan TNI untuk memakzulkan Gibran.


“Begitu halnya dengan adanya desakan Purnawirawan TNI untuk makzulkan Gibran, ini semacam angin segar bagi Prabowo untuk membatasi Gibran,” pungkas dia.


Kasus Kunto, Istana Kasih Sinyal Presiden Panglima Tertinggi TNI!


Panglima TNI secara resmi menetapkan kembali jabatan Letjen TNI Kunto Arief Wibowo yang sebelumnya direncanakan untuk mengisi jabatan sebagai Staf Khusus KSAD.


Dengan penyesuaian tersebut, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo tetap menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I.


Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal di Akun X, hari ini (Minggu, 4/5/2025) mengatakan, apapun alasan di atas kertas tentang pembatalan mutasi Letjen Kunto, adalah hal yang penuh kejanggalan.


Bukan hanya itu, sengkarut ini juga meresahkan publik dan juga internal TNI.


“Nampaknya ini sinyal keras dari Istana bahwa Panglima Tertinggi TNI adalah Presiden Prabowo, bukan pihak lain,” kata Dino.


Hal senada disampaikan netizen di platform tersebut. Akun @vita_AVP mengatakan, kabar keputusan pencopotan Letjen Kunto diduga tanpa sepengetahuan Presiden Prabowo Subianto.


Akibatnya, Presiden pun marah dan TNI harus menganulir keputusan pencopotan ini.


“Mosok TNI lupa kalau komando tertinggi ada pada presiden RI. Sepertinya Panglima TNI yang hrs dimutasi,” lanjut akun tersebut.


Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa perubahan mutasi tersebut dilakukan setelah melalui pertimbangan matang.


Dalam proses rotasi jabatan, terdapat sejumlah posisi yang belum memungkinkan untuk ditinggalkan oleh perwira tinggi TNI yang terkait dalam rangkaian rotasi tersebut.


Sumber: KedaiPena

Halaman:

Komentar