MURIANETWORK.COM -Kerap diidentikkan dengan sosok pemimpin yang mengancam demokrasi, Presiden Terpilih Prabowo Subianto dengan tegas membantah asumsi tersebut.
Prospek kepemimpinan Prabowo dan implikasinya terhadap keberlangsungan demokrasi dipertanyakan selama sesi wawancara di Acara Qatar Economic Forum yang berlangsung Doha pada Rabu (15/5).
Host Bloomberg TV, Haslinda Amin menanyakan tanggapan Prabowo tentang pendapat para kritikus yang meyakini bahwa terpilihnya Prabowo merupakan kemunduran bagi demokrasi.
"Beberapa kritikus khawatir dan mengungkapkan keprihatinannya mengenai kemungkinan Anda (Prabowo) menekan demokrasi. Apa respon Anda?," ujar Amin.
Sebelum menjawab, Prabowo berusaha memastikan klaim tersebut merujuk pada siapa. Amin mengatakan bahwa penilaian itu muncul dari para kritikus.
Prabowo tegas membantah tuduhan tersebut, pasalnya untuk menjadi presiden terpilih, dia sudah mengikuti empat kali pencalonan presiden melalui pemilihan umum yang demokratis.
"Saya sudah mengikuti pemilu empat kali. Saya pergi ke orang-orang. Saya meminta persetujuan itu tiga kali. Mereka tidak memberikan persetujuan. Kali ini mereka memberikan persetujuan. Di manakah kekhawatiran terhadap demokrasi?," tegasnya.
Menurut Prabowo, asumsi itu sengaja dibangun oleh beberapa orang dan media. Dia berjanji untuk bekerja keras dan tidak mengecewakan para pemilihnya.
"Mereka menerima saya kali ini. Jadi saya akan bekerja sangat keras agar saya tidak mengecewakan rakyat saya," pungkasnya
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Gerindra Terima Dana Parpol Rp 20 Miliar dari Pemerintah
Dulu Dituding Menculik, Kini Pegang Jabatan: Tim Mawar Bangkit di Era Prabowo!
UPDATE! TPUA Dukung Usulan Purnawirawan Jenderal Copot Gibran dari Kursi Wapres
Prabowo Terus Dijegal Jokowi dari Luar dan Dalam