Dokter Tifa Bongkar Kontroversi Kesehatan Jokowi: Alergi atau Autoimun Terkait Kasus Ijazah?

- Minggu, 16 November 2025 | 13:50 WIB
Dokter Tifa Bongkar Kontroversi Kesehatan Jokowi: Alergi atau Autoimun Terkait Kasus Ijazah?

Dokter Tifa Pertanyakan Konsistensi Kesehatan Jokowi Terkait Kasus Ijazah

Kondisi kesehatan mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan publik. Hal ini menyusul pernyataan dari pihak Jokowi yang menyebutkan bahwa ia akan beristirahat total hingga tahun 2027 untuk memulihkan diri dari penyakit alergi yang dideritanya. Pernyataan ini menimbulkan sejumlah pertanyaan, termasuk dari figur publik seperti Tifauzia Tyassuma atau yang dikenal sebagai Dokter Tifa.

Pertanyaan Terbuka Mengenai Masa Pemulihan

Di platform media sosial, Dokter Tifa mempertanyakan konsistensi alasan kesehatan yang disampaikan oleh pihak Jokowi. "Jokowi mau istirahat total untuk memulihkan kesehatannya sampai tahun 2027? Bukankah kita melihat makin hari makin sakit bukannya makin sehat?" tulisnya. Ia juga menambahkan pertanyaan retoris, "Jadi apa yang diharapkan dari sekarang sampai tahun 2027? Tiba-tiba abrakadabra sehat, gitu?"

Klaim Alergi vs Penyakit Autoimun

Lebih lanjut, Dokter Tifa menyatakan penilaiannya bahwa upaya pengobatan yang dijalani Jokowi belum terlihat optimal. Ia menegaskan pandangannya bahwa kondisi Jokowi bukan sekadar alergi, melainkan penyakit autoimun yang serius. "Sepertinya ikhtiar berobat juga ngga serius-serius amat dikerjain. Padahal autoimun penyakit super serius dan mematikan. Padahal klaimnya hanya alergi. Alergi? Alergi pengadilan?" ujarnya.

Seruan untuk Menghadapi Proses Hukum Secara Fair

Dokter Tifa kemudian menyerukan agar Jokowi menghadapi proses hukum yang sedang berjalan secara adil. Ia meminta Jokowi untuk tidak mangkir dari panggilan persidangan dengan alasan kesehatan, sementara terlihat hadir dalam sejumlah agenda politik lainnya. "Ayolah Bro, mari kita bertarung secara fair. Jangan dikit-dikit absen masalah kesehatan, dikit-dikit mangkir sakit," ungkapnya. "Reuni nongol. PSI muncul. Giliran ijazah kabur. Giliran pengadilan sakit," tambahnya.


Halaman:

Komentar