"Saya hanya ingin mengatakan satu hal: ketika pemain melakukan kesalahan, kita harus belajar darinya dan melakukan evaluasi agar kedepannya menjadi lebih baik,” ujarnya.
Di klasemen sementara, posisi Persija sebenarnya masih cukup bagus. Mereka bertengger di peringkat ketiga dengan 29 poin, hasil dari sembilan kemenangan, dua imbang, dan tiga kali kalah. Peluang untuk mengejar puncak masih terbuka lebar.
Namun begitu, kehilangan poin lagi di kandang sendiri jelas akan jadi pukulan telak. Itulah mengapa laga melawan Bhayangkara FC ini terasa begitu krusial. Momentum harus dijaga, amarah dari kekalahan di Padang perlu dialirkan dengan benar di lapangan hijau.
Lalu, bagaimana dengan lawan mereka? Bhayangkara FC datang dengan status tim papan tengah. Mereka nangkring di posisi ke-10 dengan 19 poin, dari lima kemenangan, empat seri, dan lima kekalahan. Di atas kertas, Persija lebih diunggulkan.
Tapi, Ridho dan kawan-kawan memilih untuk tidak terlalu memikirkan itu. Yang utama adalah memperbaiki diri. Performa terbaiklah yang akan mewujudkan target tiga poin itu. SUGBK menanti sebuah pertunjukan sekaligus pembuktian.
Artikel Terkait
Pro Liga Tenis Indonesia Master 2025 Siap Pecah Kekosongan di Jakarta
Arsenal Terkapar: Cedera Hincapie dan Martinelli Perparah Krisis Arteta
Masa Depan Miliano Jonathans di FC Utrecht Terancam, Opsi Pinjaman Mengintai
An Se Young Tutup 2025 dengan Gelar dan Tiga Rekor Mengejutkan