Malam itu di Stadion H. Agus Salim, Padang, berakhir dengan getir bagi Persija Jakarta. Macan Kemayoran tumbang 0-1 dari Semen Padang pada laga pekan ke-15 Super League 2025-2026. Kekalahan dramatis itu, yang diputuskan lewat gol bunuh diri Jordi Amat di menit ke-83, jelas meninggalkan rasa pahit. Tapi bagi pelatih Mauricio Souza, yang lebih menyakitkan mungkin adalah cara kekalahan itu terjadi.
Pertandingan berjalan alot dan penuh tensi. Wasit Steven Yubel Poli tercatat mengacungkan tujuh kartu kuning dan dua kartu merah. Kedua kartu merah itu semuanya untuk pemain Persija: Figo Dennis dan Fabio Calonego. Namun, momen paling kontroversial justru datang di penghujung laga. Saat itu, gol yang dicetak Maxwell Souza dianulir wasit karena dinilai didahului pelanggaran oleh Allano Lima. Keputusan itu langsung memicu gemuruh di tribun.
Usai laga, suasana di ruang jumpa pers terasa berat. Wajah Mauricio Souza memperlihatkan kekecewaan yang tak tersembunyi. Tapi ketika ditanya soal kepemimpinan wasit, sang pelatih asal Brasil itu memilih jalan yang berbeda. Dia menutup rapat-rapat pembahasan itu.
Rupanya, Souza sudah muak. Alih-alih terjebak dalam debat tentang keputusan wasit, dia justru mengalihkan sorotan. Menurutnya, ada pihak lain yang seharusnya lebih vokal.
Artikel Terkait
Wasit J-League Yudai Yamamoto Resmi Tinggal di Indonesia untuk Pacu Kualitas Super League
Milan Siapkan Kejutan: Fullkrug Hampir Merapat dengan Harga Super Murah
Souza Tutup Mulut, Wasit Jadi Sorotan Usai Persija Tumbang di Padang
Malam Kelabu di Padang, Souza Geram dengan Performa Hambar Persija