“Semakin jauh jarak tempuh, kebutuhan hidrasi dan mineral juga makin tinggi. Makanya jarak antar water station-nya dipersempit. Yang penting bukan cuma cairan, tapi juga penggantian mineral yang hilang lewat keringat. Harapannya, pelari bisa manfaatkan asupan ini dengan baik,” tambah dr. Wawan.
Pendapat senada datang dari Ibnu Jamil, pelari profesional dari Le Minerale Running Squad. Menurutnya, dengan kandungan mineral alaminya, Le Minerale bantu penuhi kebutuhan cairan dan mineral ribuan pelari di Borobudur Marathon. Performa mereka pun jadi lebih optimal.
“Sebelum, selama, dan sesudah lari, saya selalu cukupi kebutuhan cairan dan mineral pakai Le Minerale. Selama balapan di sini, tiap water station pasti saya singgahi. Saya minum meski sedikit-sedikit, biar terhindar dari kram karena dehidrasi,” ungkap Ibnu.
Melihat antusiasme peserta, Head of Public Relation and Digital Le Minerale, Yuna Eka Kristina, mengaku bersyukur dan bangga. Le Minerale bisa terlibat dalam ajang berkelas dunia ini.
Keikutsertaan Le Minerale di Borobudur Marathon semakin tegaskan posisinya sebagai air mineral berkualitas tinggi. Lewat 24 titik water station, mereka hadir menemani setiap langkah pelari menuju finish.
“Kami sangat berterima kasih bisa dipercaya lagi jadi official mineral water. Dengan rute baru yang penuh ‘tanjakan cinta’, menjaga kebugaran tubuh pelari adalah prioritas. Lewat kandungan mineral alami, kami ingin pastikan setiap atlet terpenuhi kebutuhan cairan dan mineralnya, sehingga performa mereka tetap terjaga sampai garis akhir,” pungkas Yuna.
Artikel Terkait
Las Vegas Siap Hidupkan Kembali Drama F1 di Bawah Lampu The Strip
Persija Paksa Menang di Tengah Hujan dan Lapangan Basah
Nova Arianto Pimpin Timnas U-20, Fokus Cetak Bakat untuk Tim Senior
Semen Padang Taklukkan Persijap dalam Laga Sengit di Kandang