Chico Hakim juga menyatakan bahwa anggaran dan koordinasi antar lembaga telah disiapkan untuk menangani anomali cuaca ini. Kesiapan ini didasari oleh catatan BMKG yang telah menjalankan OMC selama 238 hari sepanjang tahun 2025, menunjukkan komitmen yang serius dalam mengelola risiko cuaca.
OMC akan segera diaktifkan kembali manakala prediksi hujan lebat di wilayah Jakarta dan sekitarnya menunjukkan peningkatan. Tidak hanya di Jakarta, operasi juga akan mencakup wilayah hulu atau upstream, seperti daerah di selatan Pulau Jawa, untuk memberikan perlindungan maksimal bagi Ibu Kota.
Peringatan Cuaca Ekstrem dari BMKG
Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan waspada cuaca ekstrem untuk beberapa periode. Untuk wilayah DKI Jakarta, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat perlu diwaspadai. Potensi cuaca ekstrem ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga melanda sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, DI Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara.
Kondisi hujan lebat yang disertai angin kencang juga diprediksi masih akan terjadi di DKI Jakarta pada pekan-pekan mendatang. Beberapa provinsi lain seperti Jawa Tengah, Banten, Bali, dan beberapa wilayah di Kalimantan serta Sulawesi juga menghadapi potensi serupa.
Artikel Terkait
SMK Go Global: Peluang Kerja ke Luar Negeri untuk 500 Ribu Lulusan SMK
CT ARSA Foundation Luncurkan Program Relawan Guru Muda PIJAR Batch 5 untuk Daerah Terpencil
Program Makan Bergizi Gratis Tarakan Barat Terhenti: Dana Cair, Ahli Gizi Mengundurkan Diri
Kebakaran Mobil di Parkiran Kolong Rel Karang Anyar: 1 Luka Bakar dan 3 Kendaraan Hangus