"Diduga ada beberapa sumbu yang tidak terpicu, yang menyebabkan alat peledak tersebut tidak ikut meledak," tambah Bhudi. "Dengan demikian, dari tujuh bahan peledak, yang meledak adalah empat, dan tersisa tiga yang berhasil diamankan."
Rincian lebih lengkap dari proses penyelidikan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta ini rencananya akan diumumkan dalam konferensi pers terpisah. Konferensi pers tersebut akan menghadirkan perwakilan dari tim Gegana, Densus, dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, dan dijadwalkan berlangsung pada hari Selasa (11/11) besok.
Bhudi juga menegaskan bahwa penyidik masih mendalami jenis dan asal-usul peledak yang digunakan, termasuk kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat dalam memberikan pelatihan kepada pelaku. Polisi berencana untuk berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) guna memantau konten-konten sensitif yang berpotensi terkait dengan kasus ini.
Artikel Terkait
Polda Riau Ungkap Pencucian Uang Ratusan Miliar Bandar Narkoba MR di Rokan Hilir
Program Makan Bergizi Gratis: Kisah Sukses Tingkatkan Ekonomi Keluarga
Topan Fung-wong Landa Filipina: 18 Tewas & 1,4 Juta Mengungsi, Operasi Penggalian Darurat Dilakukan
Polda Riau Bongkar Jaringan Narkoba & Pencucian Uang Rp 15,2 Miliar, Pelaku Kabur ke Luar Negeri