Paviliun Indonesia telah menjadwalkan rangkaian diskusi intensif selama periode 10-21 November 2025. Sebanyak 50 sesi dialog akan menyoroti berbagai strategi penanganan perubahan iklim dengan melibatkan pembicara internasional.
Konferensi COP30 yang berlangsung di Belem, Brasil, menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkenalkan mekanisme seller meet buyer dalam perdagangan karbon. Inisiatif perdagangan karbon ini bertujuan mempromosikan potensi sumber daya karbon Indonesia di pasar global.
Menteri Hanif menyampaikan target ambisius dimana Indonesia berpotensi memperoleh manfaat ekonomi senilai Rp 16 triliun dari transaksi perdagangan karbon pasca konferensi.
Selain aspek perdagangan karbon, Indonesia juga aktif membangun kemitraan internasional dan memamerkan pencapaian signifikan dalam reduksi emisi gas rumah kaca selama ini.
Artikel Terkait
Pertemuan Bersejarah Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa dan Donald Trump di Gedung Putih
Target Ambisius Indonesia: Turunkan Emisi 1,5 Gigaton di 2030
Polisi Tangkap Komplotan Pencuri 32 Motor di Palu, 1 Pelaku Masih Buron
Nicolas Petro, Putra Presiden Kolombia, Dihadapi 6 Dakwaan Korupsi: Fakta Terbaru