Sayangnya, perjuangan para pelaku utama sektor pangan ini masih terbentur berbagai masalah. Mulai dari akses permodalan yang terbatas, infrastruktur produksi yang belum merata, hingga menurunnya minat generasi muda untuk melanjutkan profesi di bidang pertanian dan perikanan. Kondisi ini membutuhkan komitmen dan tanggung jawab bersama dari pemerintah, pelaku usaha, dan seluruh elemen masyarakat.
Mardiono menyatakan komitmennya untuk memperkuat sinergi antar kementerian, lembaga, dan daerah. Transformasi digital, inovasi teknologi budidaya, serta penguatan kelembagaan ekonomi rakyat seperti koperasi dianggap sebagai kunci untuk membangun ekosistem pangan nasional yang lebih kokoh dan berdaya saing.
Ajakan untuk Menghargai Pahlawan Pangan
Masyarakat juga diajak untuk turut serta dalam gerakan menghargai pahlawan pangan. Caranya sederhana namun berdampak besar: dengan lebih memprioritaskan membeli produk pangan lokal, menghindari pemborosan makanan, serta aktif berpartisipasi dalam berbagai gerakan kemandirian pangan yang ada.
Semangat Hari Pahlawan harus dihidupkan kembali dalam bentuk gotong royong menjaga ketahanan pangan. Dengan menghormati dan mendukung para petani, nelayan, dan peternak, kita turut menjaga keberlangsungan hidup dan kedaulatan bangsa Indonesia ke depannya.
Artikel Terkait
Buku Sejarah Pahlawan Nasional dari Era Sukarno hingga Prabowo Segera Terbit
Kapolri Listyo Sigit Buka Suara Soal Sinergi Tim Reformasi Polri dengan Komisi Presiden Prabowo
Andreas Hugo Pareira: Gelar Pahlawan untuk Soeharto Harus Objektif, Akui Jejak Kelam HAM & KKN
AHY Ungkap Kebanggaan dan Pesan Abadi Sarwo Edhie Wibowo sebagai Pahlawan Nasional