Militer Myanmar mengklaim telah menghancurkan hampir 150 bangunan dalam operasi penindakan terhadap kompleks penipuan internet skala besar di perbatasan Thailand. Operasi ini menargetkan pusat scamming yang telah lama beroperasi di wilayah tersebut.
Gedung-gedung yang dihancurkan termasuk fasilitas mewah seperti pusat kebugaran, spa, dan tempat karaoke. Kawasan perbatasan Myanmar-Thailand ini dikenal sebagai hotspot kejahatan siber internasional dengan pemerintahan yang longgar akibat konflik bersenjata.
Kompleks penipuan ini dihuni oleh ribuan pekerja yang menargetkan korban secara global melalui modus romance scam dan penipuan bisnis. Industri ilegal ini dilaporkan menghasilkan pendapatan puluhan miliar dolar setiap tahunnya bagi jaringan kriminal.
Banyak korban perdagangan manusia yang dipaksa bekerja di pusat scamming tersebut, meskipun terdapat juga pekerja yang datang secara sukarela. Fasilitas mewah disediakan khusus untuk bos kriminal dan staf berpenghasilan tinggi.
Operasi militer Myanmar bulan lalu berfokus pada penggerebekan KK Park, salah satu pusat penipuan paling terkenal. Hasilnya, lebih dari 2.000 pekerja penipuan ditemukan dan 1.500 orang berhasil melarikan diri ke wilayah Thailand.
Artikel Terkait
Pemprov DKI Buka Suara Soal Penolakan UMP Rp5,73 Juta
Siklon Tropis 96S Mengintai, Legislator Desak Pemerintah Siagakan Infrastruktur
Program Makan Bergizi Gratis Siap Digulirkan Awal 2026, Libur Sekolah Tak Jadi Penghalang
Solar 800 Liter: Rumah Sakit di Gaza Kembali Beroperasi, Tapi Hanya untuk Dua Hari