Hengki menjelaskan bahwa mobilitas tinggi dan interaksi langsung pengemudi ojol dengan masyarakat membuat mereka menjadi mata dan telinga Polri di lapangan. Dengan perkembangan teknologi dan dinamika sosial-ekonomi yang semakin kompleks, peran komunitas ojol dalam deteksi dini gangguan keamanan dinilai sangat strategis.
"Respons cepat dan kewaspadaan para ojol membuktikan bahwa mereka adalah mitra penting Polri dalam membangun keamanan masyarakat," ungkapnya.
Acara ditutup dengan pembacaan Deklarasi Komunitas Ojol Banten, penyerahan jaket keselamatan secara simbolis, serta pembagian bantuan sosial. Hengki mengajak semua pihak memperkuat solidaritas dan menunjukkan bahwa sinergi Polri-ojol dapat memberikan dampak positif bagi terwujudnya Banten yang aman, nyaman, dan sejahtera.
Artikel Terkait
KPAI Desak Pengawasan Sekolah Diperketat Pasca Ledakan SMAN 72 Jakarta: Solusi dan Tuntutan
Ledakan SMAN 72 Jakarta: 7 Korban Harus Dioperasi, KPAI Soroti Trauma Psikologis Siswa
Progres 99%, Bendungan Karian Segera Rampung untuk Atasi Banjir & Krisis Air
Peran Strategis Pesantren untuk Indonesia Emas 2045: Sinergi, Kemandirian, dan Tantangan