Kemensos & Kemenhub Serahkan 28 Bus Sekolah Rakyat: Daftar Penerima 2025

- Kamis, 06 November 2025 | 14:20 WIB
Kemensos & Kemenhub Serahkan 28 Bus Sekolah Rakyat: Daftar Penerima 2025

Wilayah Indonesia Timur:

  • Nusa Tenggara Barat: Kabupaten Lombok Timur
  • Kalimantan Tengah: Kabupaten Katingan
  • Kalimantan Timur: Kota Samarinda
  • Sulawesi Selatan: Kabupaten Wajo, Kota Makassar, Luwu Utara
  • Sulawesi Barat: Kabupaten Mamuju
  • Maluku Utara: Kota Tidore Kepulauan, Pemerintah Provinsi Maluku Utara

Komitmen Pemerintah untuk Transportasi Sosial dan Pendidikan

Gus Ipul menekankan bahwa kolaborasi ini adalah wujud nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat transportasi sosial dan membuka akses bagi masyarakat rentan terhadap layanan dasar, terutama pendidikan. "Kolaborasi ini memastikan pembangunan sosial dan transportasi berjalan seiring, menghubungkan manusia dengan harapan," tegasnya.

Program Strategis Nasional Sekolah Rakyat sendiri diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin. Saat ini, terdapat 166 Sekolah Rakyat dengan hampir 16.000 siswa yang berasal dari keluarga miskin (desil 1 dan 2) dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Jumlah ini ditargetkan meningkat menjadi 46.000 siswa pada 2026, 100.000 pada 2027, dan 200.000 di tahun-tahun berikutnya.

Dukungan Kemenhub untuk Masa Depan Anak Bangsa

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyatakan bahwa sinergi ini adalah transformasi pelayanan publik berbasis keadilan. "Kita membuka jalur kesempatan bagi anak-anak bangsa. Transportasi adalah instrumen pemerataan," ujarnya. Kemenhub berkomitmen memastikan setiap bus sekolah beroperasi secara aman dan terawat, khususnya untuk mendukung wilayah terpencil, kepulauan, dan perbatasan.

Apresiasi dari Sri Sultan HB X

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengapresiasi kolaborasi lintas sektor ini sebagai bentuk kepemimpinan kolaboratif. Menurutnya, transportasi inklusif dapat meningkatkan peluang anak bersekolah hingga 30% lebih tinggi. "Ini adalah simbol paradigma baru pembangunan yang berpusat pada manusia (human-centered policy)," pungkas Sultan.

Dengan adanya bantuan bus sekolah ini, diharapkan dapat semakin memperluas jangkauan Program Sekolah Rakyat, mengurangi angka putus sekolah, dan mewujudkan keadilan sosial melalui akses pendidikan dan mobilitas yang layak bagi seluruh anak Indonesia.


Halaman:

Komentar