Ketua Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Makassar, Amson Padolo, menyampaikan kekecewaannya yang mendalam. Menurut Amson, ada dua poin dalam materi Pandji yang sangat melukai perasaan masyarakat Toraja: pernyataan tentang kemiskinan akibat pesta adat dan penggambaran penempatan jenazah di ruang tamu.
Amson menegaskan bahwa praktik penyimpanan jenazah dalam tradisi Toraja dilakukan dengan penuh hormat dan aturan yang jelas. Jenazah disemayamkan di ruang khusus, bukan di ruang tamu seperti yang disampaikan Pandji. Jika keluarga belum mampu mengadakan upacara, akan ada kesepakatan bersama untuk pemakaman yang layak.
Tuntutan Permintaan Maaf secara Terbuka
PMTI menuntut pertanggungjawaban moral dari Pandji Pragiwaksono. Organisasi ini meminta komika tersebut untuk meminta maaf secara terbuka atas materi komedi yang dianggap melecehkan budaya Toraja. Amson menekankan bahwa kasus ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menghormati budaya daerah manapun, termasuk dalam konteks humor sekalipun.
Kontroversi ini menyoroti pentingnya sensitivitas budaya dalam konten hiburan, terutama ketika menyangkut tradisi dan adat istiadat yang dipegang teguh oleh komunitas tertentu di Indonesia.
Artikel Terkait
Cahaya Surya Akhirnya Menyentuh Pulau Sembur, Dongkrak Ekonomi Nelayan
Kala Kini Jakarta di TMII: Liburan Akhir Tahun dengan Perjalanan Waktu Imersif
Pilot Kunci Diri di Kokpit, Tolak Terbang Gara-gara Gaji Telat Lima Bulan
Tol Tangerang-Merak Diserbu 351 Ribu Kendaraan Jelang Nataru