Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, Pemprov Jawa Tengah membangun kolaborasi yang kuat. Sinergi dilakukan antara pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota, serta melibatkan rumah sakit pemerintah dan swasta. Bahkan, dunia akademik dilibatkan melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik.
Di sisi lain, Menteri PMK Pratikno menekankan bahwa stunting dan TBC masih menjadi masalah kesehatan mendasar di Indonesia yang memerlukan penanganan cepat. Peran Ahli Kesehatan Masyarakat (AKM) dinilai sentral dalam penanganan isu ini, dengan pendekatan yang tidak hanya klinis, tetapi juga menyentuh aspek sosial, gaya hidup, kesehatan hewan, dan lingkungan.
Pratikno juga menyoroti ancaman penyakit menular zoonosis, seperti rabies di Nusa Tenggara Timur (NTT), malaria, dan demam berdarah. Sinergi lintas sektor, seperti yang dicontohkan oleh program Speling dan penanganan kemiskinan di Jawa Tengah, menjadi kunci dalam mengatasi berbagai tantangan kesehatan nasional.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini: Siang-Sore Hujan Ringan di Jaksel, Jakpus, Jakbar | BMKG
Wakil Bupati Pidie Jaya Pukul Staf: Kronologi Lengkap, Reaksi DPR, dan Permintaan Maaf
Gempa M 4.5 Guncang Melonguane Sulut, BMKG: Kedalaman 17 Km
Banjir Landa 6 Kecamatan di Kabupaten Bandung, Ketinggian Air Capai 1 Meter