Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mempertimbangkan kenaikan tarif bus Transjakarta yang saat ini masih Rp 3.500. Rencana kenaikan tarif Transjakarta ini dikarenakan pemerintah tidak mampu lagi menanggung subsidi penuh untuk layanan transportasi umum tersebut.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa Pemprov DKI telah mengoperasikan berbagai rute Transjakarta hingga ke daerah penyangga, yang menyebabkan anggaran APBD semakin membengkak. Pernyataan ini disampaikan pada Senin (27/10) di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
Pramono menegaskan bahwa Pemerintah Jakarta tidak bisa terus menerus menanggung seluruh biaya operasional Transjakarta, terutama untuk melayani penduduk dari wilayah Jabodetabek. Pemprov DKI tengah menghitung skema tarif yang tepat, termasuk untuk layanan Transjabodetabek, agar harga tiket antara Jakarta dan daerah penyangga tidak berbeda jauh.
Artikel Terkait
Bangkok Beri Syarat: Kamboja Harus Lebih Dulu Teken Gencatan Senjata
Kepala SPPG Turun ke Kelas, Gizi Tak Cuma di Piring tapi Juga di Papan Tulis
Gus Ipul Nyanyikan Salawat Bersama Anak-anak Korban Longsor Pidie Jaya
Indonesia Gagal Dapatkan Dukungan Global untuk Resolusi Karst di Sidang PBB