Arab Saudi baru-baru ini mengirimkan peringatan keras kepada Uni Emirat Arab. Pemicunya? Situasi di Yaman yang kembali memanas. Lantas, apa sebenarnya yang terjadi di antara kedua sekutu Teluk ini?
Menurut laporan AFP dan Al Arabiya pada Rabu (31/12/2025), kota pelabuhan Mukalla di Yaman dibombardir oleh koalisi yang dipimpin Saudi. Serangan udara ini dilancarkan tak lama setelah dua kapal yang diduga berasal dari Pelabuhan Fujairah di UEA merapat di sana. Muatannya dicurigai bukan barang biasa, melainkan persenjataan.
Brigjen Turki al-Maliki, juru bicara Pasukan Koalisi, bersuara lantang. Ia menyebut awak kapal sengaja mematikan sistem pelacakan.
Menurut Saudi, semua itu ditujukan untuk mendukung petempur Dewan Transisi Selatan (STC). Kelompok separatis ini memang punya pengaruh kuat di wilayah Hadramaut dan al-Mahrah, area yang sudah bertahun-tahun dilanda konflik.
Nah, melihat bahaya yang bisa timbul, koalisi pun mengambil tindakan. “Angkatan Udara koalisi melancarkan operasi militer terbatas pagi ini,” jelas pernyataan resmi SPA. Sasaran mereka jelas: menghancurkan senjata dan kendaraan tempur yang baru saja dibongkar dari kapal.
Artikel Terkait
Prabowo Sambut 2026 di Tengah Warga Batang Toru, Nyanyikan Lagu Kebangsaan dan Peluk Anak-anak
Malam Tahun Baru di Bundaran HI: Sorak dan Doa untuk Aceh
Kapolda Riau: Alam Butuh Aksi Nyata, Bukan Janji Kosong
Detik-Detik 2026: Sorak dan Kembang Api Warnai Malam di Bundaran HI