Sore itu, Rabu terakhir di tahun 2025, halaman kantor Gubernur Riau di Pekanbaru dipadati oleh barisan seragam. Bukan sekadar apel biasa. Forkopimda setempat, bersama Polda Riau dan Pemprov, memilih menutup tahun dengan khidmat. Mereka menggelar doa bersama, sebuah bentuk solidaritas untuk saudara-saudara di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sedang berduka akibat bencana.
Plt Gubernur Riau, SF Haryanto, bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam acara yang mengawali pengamanan malam tahun baru itu. Suasana terasa hening dan penuh refleksi.
Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, lantas menjelaskan makna di balik ritual tersebut. Menurutnya, ini adalah wujud empati atas musibah yang menimpa tiga provinsi tetangga. Tapi pesannya tidak berhenti di situ. Herry juga menyelipkan imbauan keras untuk publik.
Dia meminta masyarakat membatasi kerumunan yang tak perlu. Lalu, ada satu hal lagi yang ditekankan: jangan menyalakan kembang api.
Artikel Terkait
Tas Ajaib Teddy: Rubik dan Senyuman untuk Anak Korban Bencana
Tahun Baru Lebih Awal di Timur, Solidaritas Menggantikan Pesta
Sydney Sambut 2026 dengan Sorak dan Duka di Pelabuhan
Tanpa Kembang Api, Semangat Malam Tahun Baru di Bundaran HI Tetap Membara